Menanam cabe dan tanaman sayuran bisa dilakukan dengan system otomatis, maksudnya kita menanam tapi cara memberi pupuk dan perawatannya gak perlu repot. Hal yang paling repotnya adalah membuat ramuan kompos dan memasukkan ke dalam polybagnya.
Setelah jadi kemasan pupuk dalam polybag penyiraman dan pemupukan dikonsentrasikan melalui selang yang mensuply semua kebutuhan air dan pupuk. Untuk membuat perawatan seminimal mungkin intinya adalah perlu menyiapkan media tanam yang higienis, kompos dan media tanam dicampur dulu dengan sulfur dan kapur. Gunanya agar tidak diserang tikus dan sebangsanya (sulfur berfungsi sebagai pestisida). Kapur berfungsing sebagai peyedia kalsium dan penetral pupuk kompos yang membusuk karena bersifat asam.
Campuran kompos sebaiknya ada arang sekam karena banyak pori porinya yang bisa menyediakan oksigen, dan abu sekam bisa menyediakan Kalium yang dibutuhkan tanaman untuk pembentukan buah. Kalau semua campuran sudah siap semua polybag ditaruh diatas plastic mulsa agar hama kutu pada terbang takut terkena sinar yang memantul dari plastic mulsa. Kalau sudah begitu semua polybag berada dibawah instalasi slang pensuply semua kebutuhan air dan pupuk. Untuk pupuk cair saya menggunakan kotoran burung puyuh, bisa lihat di cara membuat pupuk cair.
Kalau sistemnya sudah terbentuk maka usaha menanam dalam polybag menjadi sederhana karena gak repot menyiram satu satu, dan memberi pupuk satu satu. Pupuk cair dari kompos tanaman yang dilarutkan. Setiap hari kran yang masuk ke slang air dibuka cukup lima menit kalau aliran lancar maka air yang menetes ke tanaman sudah cukup. Agar slang tidak menyumbat sebaiknya slang tidak terkena matahari langsung atau jangan memilih yang berwarna bening karena tembus sinar matahari yang menyebabkan tumbung lumut, lumut ini bisa menyumbat.
Tangki pensuply air dan kebutuhan pupuk cair tanaman harus diberi saringan kotoran dan saringan pasir sehingga tidak ada kotoran yang masuk kedalam selang air, sehingga gak pernah tersumbat di dalam selang tapi kalau tersumbat hanya di keluaran tangkinya saja, tapi kejadian ini akan sangat lama karena ada saringan pasir. Tangki penampung ini posisinya lebih tinggi dari semua tanaman lebih tinggi lebih bagus karena tekanan airnya akan lebih kuat dan gak perlu pompa. Tangki sebaiknya tidak tembus cahaya Karena bisa menyebabkan tumbuh lumut dan membentuk kotoran yang bisa menyumbat.
Kalau semua sudah terinstalasi, maka kerjanya sehari hari hanya perlu beberapa detik saja sambil menunggu tanaman berbuah. Hanya sekali kali menambah tandonan air dengan menambah sedikit pupuk cair, tahu tahu sudah berbuah.
Untuk pencegahan agar tanaman tidak terserang hama dan penyakit sekali kali disemprot dengan larutan biji mahoni dan sekali kali dengan larutan bretowali. Hama hama biasanya gak tahan karena pahit. Nah selamat mencoba....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar