Memelihara gurame dari telur memang mengasyikan. Apalagi jika melihat peningkatan harganya yang menggiurkan. Coba bayangkan dari nilai hanya 50 perak kalau dewasa bisa berharga 20.000,- kan peningkatan nilainya luar biasa. Tetapi resiko pemeliharaanya sepanjang masa, hanya ada masa masa yang berat dan masa masa yang tidak terlalu beresiko.
Jika kita memilih memelihara dari telur resiko yang paling berat dialami petani adalah dari usia 4 hari sesudah menetas sampai usia 2 bulan. Pada masa masa tersebut, anak gurame sangat bergantung pada kondisi air dan pada makanan. Air yang kotor bisa mendatangkan penyakit, bisa dari bakteri dan virus atau bisa dari kekurangan oksigen di dalam air. Air yang tergenang pada suatu saat akan kekurangan oksigen, atau terlalu kotor kondisinya sehingga membuat anak ikan tidak kuat bertahan. Penyakit bisa datang dari makanannya, cacing sutra diambil dari lumpur di kali yang tentu saja bisa membawa bibit penyakit karena memang lumpur itu sendiri merupakan kotoran.
Sesudah usia dua bulan resiko kematian agak berkurang sampai anak gurame kuat pada perubahan kondisi air, walaupun kesehatan gurame akan semakin baik jika airnya dibersihkan. Pembersihan bisa dengan disaring atau menggunakan pompa aquarium dan airnya disaring untuk dipakai lagi. Secara umum pada usia dua bulan ukuran gurame sudah sama dengan ukuran kuku jari dan gurame sudah mulai kuat memakan pelet, walaupun peletnya perlu dilembutkan supaya bisa masuk ke dalam mulut gurame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar