Jumat, 13 Oktober 2017

Kedelai Tahu dan Tempe

Kedealai Tahu dan Tempe, adalah rangkaian kata yang selalu dibutuhkan di Indonesia. Sepele tapi banyak yang nyari. Kalau gak ada kedelai bagi kita mungkin gak krasa, tapi bagi pengusaha tahu dan tempe jadi masalah, nah baru tuh krasa ke kita kalau tahu dan tempe jadi langka di pasaran.

Kacang kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang paling baik. Selain kandungan proteinnya yang tinggi (35 %), kedelai juga mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Bahkan pada kedelai varietas unggul kadar proteinnya mencapai 40 – 43 % ini lebih tinggi dari beras, jagung, tepung, singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam. Jenis olahan kedelai yang populer adalah tahu dan tempe.



Untuk membuat tahu adalah kualitas kedelai agar wara tahunya bisa jadi putih mulus, dan air yang bebas dari bahan kimia. Jika menggunakan air minum dari PAM bisa mengandung kaporit yang bisa merusak proses pembuatan tahu.

Sedangkan untuk membuat tempe, yang perlu diperhatikan adalah kualitas kedelai, kualitas air, serta kualitas bibit jamur. Supaya lebih aman lebih baik menggunakan bibit jamur dari tempe yang sudah jadi. Jadi tempe yang sudah banyak jamurnya (putih permukaan tempe) diambil sebagai bibit, dengan cara dihaluskan bisa diremuk dengan tangan, dan dicampurkan dengan kedelai untuk membuat tempe yang sudah siap secara merata,. Baru dibungkus sesuai selera bentuknya.

Yang lain:

Tidak ada komentar: